Oleh : Ruwi Meita
Sudah
sepuluh tahun aku tidak pernah bersepakat dengan musim dingin. Suhu yang anjlok
di bulan Februari justru melonjakkan suhu tubuhku. Memerangkapku dalam flu
berat. Tak ada yang kulakukan selain memandang museum Guggenheim dengan mata
berkaca-kaca dan hidung meler dari jendela apartemen.
“Kamu
yakin tidak ke dokter, Amor[1]?”
Juan menyentuh
dahiku dengan tangan kiri sementara tangan kanannya sibuk membetulkan dasi.
“Ah, ini hanya flu. Aku sudah minum obat. Setelah meringkuk
seharian di dalam selimut aku akan baik-baik saja.”
“Aku
lembur. Seminggu lagi pameran akan digelar.”
“George
Braque,” gumamku.
Juan
mengangguk. Museum akan mengangkat karya George Braque, pelukis kubisme asal
Perancis dalam pameran temporal tahun ini. Sudah 7 tahun Juan bekerja di museum
Guggenheim di Bilbao sebagai senior staf divisi kuratorial dan penelitian.
“Bagaimana
kalau kupanggil Nyonya Muňos untuk menemanimu?”
Aku hampir tersedak
ludahku sendiri.
“Kamu mau membunuhku?” seruku. Juan
tertawa.
“Dia menyukaimu. Setiap aku bertemu
dengannya dia selalu menanyakanmu dengan mata berbinar-binar.”
Nyonya Muňos adalah
tetangga kami. Aroma tubuhnya seperti keju dan aku tidak pernah bisa makan
keju. Mencium aromanya saja aku tak suka. Dia tinggal sendirian. Suaminya
mewariskan banyak uang dan sekarang dia tinggal berleha-leha di masa tua. Dia
sebenarnya perempuan baik. Malah terlalu baik. Dia janda tanpa anak. Aku enggan
berdekatan dengannya. Bukan karena benci padanya namun aku takut akan menjadi
sepertinya. Sepi dan sendiri.
“Saat aku terserang
flu ada yang aneh dengan penciumanku. Malah justru lebih peka. Dan menghirup
bau keju bukan ide bagus hari ini.”
“Bagaimana kamu bisa mencium baunya
jika hidungmu mampet. Flu
membuat kepalamu tidak beres,” sanggah Juan.
“Cat
kering. Baumu seperti lukisan.”
Juan tertawa terbahak-bahak.
“Aku bekerja di museum. Masa kamu
tidak ingat?”
“Nah, itulah yang ingin kukatakan. Apa yang kamu lakukan merasuk
dalam tubuhmu. Tanpa kamu sadar tubuhmu merekam semuanya. Salah satunya lewat
bau. Dan seperti itulah baumu. Kontemporer.”
Juan
tergelak kembali sambil mencubit hidungku yang memerah.
“Saat
flu aku tidak bisa menerima aroma lewat hidungku yang mampet namun otakku
berubah menjadi pemutar aroma yang memutar berulang-ulang aroma kenangan,”
lanjutku. Juan tersenyum.
“Kamu tetap luar biasa meski wajahmu
pucat pasi,” katanya sambil menatapku dengan mata hijaunya. “Kamu yakin hari
ini bisa kutinggal?”
“Pergilah. Jika terjadi apa-apa
denganku aku akan memasang saputangan merah di jendela apartemen.”
Juan mencium keningku dan berlalu. Sepuluh menit setelah kepergiannya aku belum
beringsut dari jendela. Museum Guggenheim terlihat seperti ombak titanium yang
berkilau di hari yang pucat. Bangunan kontemporer itu berdenyar di kota Bilbao,
meniti modernitas yang bertengger di tepi sungai Nevron. Aku suka berlama-lama melihat
Puppy dari sini saat sepi melandaku. Sebenarnya dia terlalu megah untuk
ukuran seekor puppy. Patung stainless steel anak anjing raksasa
setinggi lebih dari 8 meter yang diselimuti tanah serta ditanami bunga beraneka
warna itu duduk tegak di pintu masuk museum. Puppy adalah salah satu
karya permanen Jeff Koons yang menjadi ikon Guggenheim.
Kadang aku merasa Juan juga
melihatku dari kantornya dan kami saling menatap dari kejauhan. Aku tahu dia
memiliki teropong di meja kantornya. Aku sering memasang saputangan merah jambu
di jendela selama beberapa jam untuk menggodanya. Saat pulang dia pasti
berkata,”Amor, hari ini kamu mencintaiku selama tiga jam.”
Sepuluh tahun kami
menikah tak kulihat surutnya kehangatan dirinya. Seharusnya aku bahagia. Namun
jujur kuakui, aku merasa ada yang kurang. Kami belum diberi momongan. Juan
sangat menyukai anak-anak tapi dia tidak pernah menyalahkanku karena tak
kunjung hamil. Jika aku sedang sakit seperti ini kata-kata terakhir ibuku sebelum
aku pergi semakin mengiris-iris hati. Ketakutan menyeruap seketika,
menggetarkan tubuhku. Aku seharusnya memberitahu Juan soal email yang kuterima
kemarin. Mataku semakin
panas.
Cepat-cepat
aku melemparkan pandangan ke arah Puppy. Aku heran dia terlihat
meliuk-liuk seperti gedung museum. Kukerjapkan mataku namun kepalaku justru
semakin berat. Aku terhuyung ke ranjang dan menyelusup ke dalam selimut. Mataku
segera terpejam dan mulutku terbuka untuk mengambil napas. Flu kali ini lebih
parah dari yang kuduga.
Sekitar dua jam
kemudian ada yang mengetuk pintu. Kepalaku masih terasa berat. Suara ketukan
itu masih awet. Dengan enggan kuseret tubuhku dan kubuka pintu.
“Ya ampun, Rasmi. Wajahmu pucat
sekali. Tadi pagi aku berpapasan dengan Juan dan dia bilang kamu flu.” Tanpa
basa-basi dia nyelonong masuk. Aroma keju menghantam penciumanku. Awas kamu
Juan, batinku.
Nyonya Muňos menempelkan tangannya
ke dahiku.
“Badanmu panas sekali. Duduklah, aku membawakan kamu sup hangat.
Makanlah sementara aku membuatkan teh mint untukmu.”
“Tidak
usah repot-repot.”
Nyonya Muňos
mengibaskan tangannya tanda dia tak keberatan. Aku ingin mencegahnya namun
kepalaku terlalu pusing sehingga aku akhirnya menyerah dan menghempaskan
tubuhku di sofa. Sepuluh menit kemudian dia sudah memaksaku menghabiskan sop
yang terasa pahit di lidah dan menghidangkan teh mint hangat.
“Bolehkah aku bertanya Nyonya Muňos?”
kataku hati-hati. Nyonya Muňos mengangguk dengan senyum lebar.
“Kenapa Anda berbau keju?”
Dia mengangkat alisnya. Mungkin sedikit terkejut dengan
pertanyaanku,“Penciumanmu tajam sekali. Padahal aku selalu memakai parfum
mahal.”
“Maaf
jika Anda tersinggung.”
“Tak apa Rasmi. Aku sedikit
terobsesi dengan keju. Saat aku merasa kesepian aku mengemil potongan kecil
keju dan kubiarkan lumer di lidahku. Lalu aku merasa baikan.”
“Ibuku berbau melati sebab dia
seorang peronce melati. Dia bisa membuat atasan dari roncean melati atau untuk hiasan
sanggul. Meskipun tak ada pesanan dia selalu membuat sesuatu dengan melati.
Alasannya seperti yang Anda katakan. Untuk membunuh sepi.”
“Menarik. Aku jadi ingin berkunjung
ke Indonesia. Kamu bisa menemaniku.”
“Aku tak pernah pulang,” desisku. “Aku
dan Juan kawin lari. Ibuku mungkin takkan menerimaku lagi.”
Wajah Nyonya Muňos mengiba,”Kapan
terakhir kali kamu melihatnya?”
“Sepuluh tahun yang lalu.”
Nyonya Muňos mengubah posisi
duduknya. Aku meliriknya.
“Aku mendapat email dari kakakku,”
kataku ragu-ragu. “Ibu sakit keras. Dia bilang ini mungkin kesempatan
terakhirku untuk minta maaf. Dia juga berkata mungkin saja jika ibu mau memberi
restu aku bisa hamil. Dalam kebudayaan kami restu ibu itu sungguh luar biasa.”
“Menurutku restu ibu itu lintas
budaya. Sangat universal,” kata Nyonya Munos.
Kepalaku menunduk,”Aku takut dia takkan memberiku restu. Terakhir
kali ibuku berkata kalau rahimku akan mengering jika aku masih ngotot menikah
dengan Juan. Aku takut sekali.”
“Aku
juga pernah merasa sangat takut akan suatu hal. Mati sendirian tanpa
ada keluarga yang menemani. Saat suamiku meninggal ketakutanku semakin nyata.”
Aku terperangah. Aku juga mengalami
ketakutan yang sama dengannya. Tanpa anak. Sepi dan ngelangut.
“Mati memang tidak bisa dihindari
tapi rasa takut bisa kamu atasi. Kupikir kamu harus menemui ibumu dan
memperbaiki semuanya. Tidak peduli dia memberi restu atau tidak tapi yang
penting kamu sudah melakukan yang seharusnya kamu lakukan. Kamu harus berdamai
dengan ketakutanmu.”
Nyonya Muňos menyentuh dahiku lalu
tersenyum,”Kamu akan sembuh. Setelah itu sebaiknya kamu bicara dengan Juan soal
pulang ke Indonesia.”
Nyonya Muňos berdiri lalu melangkah menuju pintu keluar.
“Bagaimana Anda mengatasi rasa takut
itu, Nyonya Muňos?”
Dia berbalik,”Dengan memelihara
kenangan indah yang semakin terasa dalam potongan keju kecil. Sebenarnya keju
bukan kegemaranku. Itu kesukaan Paco, suamiku.” Mataku berat sekali. Aku tak
mampu melepas kepergian Nyonya Munos dengan mataku. Tapi sepertinya aku masih
mendengar suaranya hanya saja terasa jauh dan semakin samar.
Satu guncangan lembut membuatku
terjaga.
“Kupikir tadi kamu nggak bakalan
bangun. Aku mengguncang-guncangkan tubuhmu tapi kamu diam saja. Ya ampun, hari
ini buruk sekali,” katanya dengan wajah cemas. Belum pernah kulihat dia segugup
itu.
“Aku melihat ambulan di luar
apartemen dari kantor. Hatiku jadi tak enak. Aku segera berlari pulang. Kupikir
terjadi hal buruk denganmu.”
Aku mengerjap-erjapkan mata, berusaha
mencerna nada panik dalam suara Juan.“Ternyata lebih buruk lagi. Nyonya Muňos
sudah meninggal. Mereka menemukan tubuhnya di dalam apartemen. Serangan
jantung.”
“Tidak mungkin, Nyonya Muňos tadi
pagi kemari membawakanku sup dan membuatkan teh mint.”
“Amor, mereka bilang Nyonya Muňos
sudah meninggal semalam dan tidak ada orang yang tahu.”
“Tidak mungkin. Kamu bohong,” Aku
mengaduh kecil. Kepalaku
seperti dihantam martil saat berseru. Juan menyentuh dahiku lalu meraih ponselnya.
“Aku
harus memanggil Dokter.”
“Juan,
aku yakin sekali tadi Nyonya Muños kemari.”
“Demam
membuatmu berhalusinasi.”
“Tapi…”
Juan
memberi tanda padaku untuk diam lalu sibuk berbicara dengan Dokter Jose. Pandanganku
teralih ke arah meja. Di sana semangkok sup yang tinggal separuh dan secangkir
teh mint masih tergeletak. Tiba-tiba aku bisa mengingat kata-kata terakhir
Nyonya Muños saat dia pergi,”Rasmi, aromamu seperti anak anjing yang kesepian.”
Aku menghela napas
panjang dan menyentuh tangan Juan,”Tenanglah. Aku tidak apa-apa. Tutup telponmu
dan biarkan aku bicara.”
“Tentang apa?”
“Tentang pulang,” jawabku sambil
menggenggam tangannya erat.
Keren mbak ruwi, bolehkah aku berguru padamu....biar bisa begitooohhh...hadooohhh keren bener dan ni tulisan, selamat y mbak ruwi
BalasHapusSALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
HapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG GAIB
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG GAIB
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG GAIB
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
Kerennnnn cerpennya. Suka deh bacanya
BalasHapuskeren memang...
BalasHapusSatu hal, Mbak Ruwi tuh paling jago menggali ide yang buat orang lain mungkin tak terpikirkan. Cerpen-cerpen Mbak Ruwi sederhana, tapi keereeeennnn...! Pantas bisa juara terus. selamat ya, Mbak dan salam kenal. Aku juga mau belajar sama Mbak. Hehehe, modus.
BalasHapusDalam beberapa paragraph yang merupakan narasi deskriptif, penggambarannya sangat detail Mbak. Salute untuk karya Mbak dan selamat atas raihan juaranya, dan salam kenal.
BalasHapusCerpen yang menarik Mbak. Penuh makna dan dalam sekali deskripsinya :)
BalasHapusKlimaksnya mengejutkan. Bagus.
BalasHapusCerpen mbak Ruwi itu selalu unik ya, aku suka Mba
BalasHapus
BalasHapusSAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259