Selasa, 04 Maret 2014

Purnama di Atas Pura Besakih





Oleh: Ruwi Meita
Brey : 17 tahun
Cahaya bulan jatuh di pelataran Candi ketika Brey mengenakan kainnya. Mungkin saja gadis itu ada di dalam candi dan itu artinya Brey harus mengenakan kain untuk masuk. Seseorang bapak-bapak dengan ikat kepala yang meminjamkan kain itu di pelataran Pura Besakih. Sebenarnya bukan meminjam tapi menyewa sebab Brey harus mengeluarkan uang 5 dolar untuk mendapatkan kain itu. Bapak itu tidak keberatan menerima uang dolar sebab Brey tidak sempat menukar uang. Baru tiga jam yang lalu dia sampai di Bali dan waktunya habis untuk mencari alamat gadis itu. Sebuah status di facebook yang diposting sepuluh menit lalu yang membimbingnya kemari.

Sabtu, 01 Maret 2014

REVIEW FILM THE WEATHER MAN




            David Spritz (Nicolas Cage) adalah seorang pembawa berita cuaca yang sukses namun gagal dalam rumah tangga. Dia berpisah dengan istrinya Noreen (Hope Davis) dan dua anaknya Mike (Nicholas Hoult) dan Shelly (Gemmenne de la Pena). Meskipun David mendapat bayaran tinggi untuk profesinya namun dia tidaklah senang dengan apa yang sudah diraihnya. Apalagi banyak orang tak dikenal melemparinya dengan minuman atau makanan fast food di jalan dengan alasan David mendapat bayaran tinggi yang tak sepadan dengan pekerjaannya yang sepele. Belum lagi David hidup dibalik bayang-bayang ayahnya Robert Spritzel (Michael Caine) seorang penulis peraih Pulitzer Price yang disegani. Keminderan David terhadap ayahnya membuat dia mengubah nama belakangnya. David mencoba menulis novel seperti ayahnya namun selalu gagal. Menurut Noreen, istrinya novel David sangatlah buruk. Beban yang ditanggung David dalam persoalan profesi membuatnya dia sangat kasar dengan orang tak dikenal yang mencoba menyapanya.
            Robert menyuruh David untuk lebih memerhatikan anak-anaknya. Mike masih dalam masa rehabilitasi akibat narkoba sementara Shelly mulai bermasalah dengan berat tubuhnya yang terus membengkak. Shelly mulai merokok secara diam-diam. Di sekolah Shelly dijuluki si Kaki Unta akibat cara berpakaiannya yang tidak sesuai. Dia suka memakai celana ketat yang menonjolkan bagian intimnya yang sekilas mirip kaki unta. David mencoba mendekati anak-anaknya. David bertanya pada Shelly apa yang ingin dia lakukan dan Shelly menjawab memanah. David mendaftarkan Shelly di kelas memanah dan di hari pertama Shelly sudah kapok karena string busur berulangkali menyakiti tangannya. Pada akhirnya memanah justru akan menjadi kegemaran David di kemudian hari.
Saat David mencoba melamar pekerjaan yang lebih bergengsi  di New York sebagai pembawa acara Hello Amerika, dia mengajak serta Shelly dan Robert ayahnya. Robert menderita lymphomania dan dia membutuhkan pendapat kedua dari seorang dokter yang kebetulan berada di New York. Di New York David membelikan Shelly pakaian yang lebih sesuai dan Shelly menyukainya. Mereka belanja habis-habisan di Mall. Saat David selesai dengan audisinya dia mendapat kabar jika Mike, putranya ditangkap polisi sebab dituduh terapisnya telah mencuri dompetnya. David segera pulang dan dia marah sebab yang mengurus segalanya justru Russ, teman dekat Noreen. David menamparnya dan terjadi keributan. Kelak David juga menghajar terapis Mike yang ternyata sudah memaksa Mike untuk melakukan oral sex. Saat Mike menolak maka terapis itu menuduhnya mencuri dompet. Saat mengetahui kebenarannya David segera menghajar terapis itu.
Berita buruk terjadi secara beruntun, penyakit Robert semakin parah dan umurnya tinggal hitungan bulan. Ibu David membuat sebuah pesta pemakaman unik yang digelar saat Robert masih hidup dengan maksud setiap orang masih melihatnya dalam keadaan hidup. David dipersilakan membuat pidato di acara itu. Saat dia baru mengatakan beberapa kalimat tiba-tiba lampu mati. David belum berkesempatan mencurahkan perasaannya pada ayahnya. Lalu Noreen berencana menikahi Russ dan itu sangat menghancurkan hati David. David terus berlatih dengan panahnya. Kemana-mana dia membawa busur panah dan sedikit demi sedikit tak ada orang yang melemparinya junk food. Mungkin karena David membawa panah kemana-mana, mungkin juga karena dia mulai bersikap ramah dengan orang-orang di sekitarnya. Dan Robert pun meninggal. David sadar dia harus melanjutkan hidupnya. Dia akhirnya menerima tawaran kerja di New York. Meski dia tak bisa bersama Noreen namun dia terus menjaga hubungan baik dengan anak-anaknya.
Dialog yang membekas di hati saya pada saat Robert bicara dengan David. Robert berkata,”Aku sudah baca novelmu.” David mendengus dan mengeluh,”Celaka. Novelku jelek. Semula aku ingin memperbaikinya lalu kubuang. Jelek.” Robert berkata pada David,”Itu yang Ayah lakukan David. Ayah berlatih dan itu membuat Ayah menjadi ahli. Seperti kamu dan ramalan cuaca.” David berseru seketika,”Aku tidak meramalkannya Yah. Tak ada yang bisa meramalkannya. Itu hanya angin dan angin menyebar kemana-mana. Brengsek.” Robert yang bijaksana lalu mengatakan kalimat yang sangat saya suka. “Dalam kehidupan yang menyedihkan ini kita harus membuang beberapa hal. Kita harus membuangnya dalam hidup yang menyedihkan ini.”Dialog ini secara subjektif cukup bisa memacu semangat saya sebagai seorang penulis.
Dulu saya sempat membayangkan bagaimana visual seseorang dengan pakaian modern membawa busur panah dan berjalan di jalan yang riuh. Pasti akan sangat artistik. Seakan segalanya bertubrukan. Saya bahkan sempat berpikir untuk membuat novel berdasar visual itu. Lalu saya menemukan film ini di rental film. Saya tak menyangka film ini mewujudkan imajinasi saya dan saya segera menyukai film ini. Saya juga suka acting Nicolas Cage saat dia berperan sebagai David. Mungkin dia harus lebih sering berperan sebagai orang depresi yang ganteng.

REVIEW FILM OSHIN



            An-chan : Siapa namamu?
Oshin : Oshin
Anchan : Namamu Oshin? Kata Shin dari Oshin itu artinya percaya. Atau Shin yang berarti kebenaran. Shin juga punya arti harapan. Kata “Tuhan” juga terdiri dari suku kata Shin. Kau memiliki nama yang bagus. Kalau kamu lemah namamu akan sia-sia. 



Masih ingat serial film Oshin awal tahun 80-an di TVRI? Serial ini cukup populer dengan jumlah serial sebanyak 297 episode. Masa kecil saya dipenuhi dengan obrolan tetangga tentang serial ini. Ada yang geram, ada yang menangis, dan ada yang tersenyum. Serial Oshin merupakan adaptasi dari sebuah novel yang menceritakan kisah nyata Kazuo Wada seorang pengusaha sukses yang memiliki jaringan supermarket pada masa Meiji. Kisah ini akhirnya dibuat versi film layar lebarnya pada tahun 2013 yang lalu. Film ini hanya mengangkat sepenggal masa kecil Oshin yang menyedihkan. Musik pengiringnya sama dengan serial Oshin sehingga membuat saya terlempar ke masa kecil. Baru dengan musiknya saja sudah mengharu biru.
            Artis cilik yang memerankan Oshin adalah Kokone Hamada yang berhasil mengalahkan 2471 aktris cilik lainnya dalam sebuah audisi. Film ini disutradarai oleh Shin Togashi. Dalam 30 menit pertama akan susah sekali menahan airmata. Paling tidak untuk orang setegar karang dadanya akan terasa nyesek. Saya jamin. Meski alurnya lambat namun justru mempertajam dramatisasi dan tragedi dalam film ini.
            Oshin Tanimura tinggal bersama adik, kakak, nenek, dan orangtuanya di sebuah desa kecil dan miskin. Kehidupan mereka sangat memprihatinkan. Ayahnya terpaksa menyuruh Oshin untuk bekerja di kota sebagai pengasuh bayi. Oshin yang taat kepada orangtua segera berangkat meski berat meninggalkan keluarganya. Neneknya memberi sekeping uang sebagai tanda keberuntungan dan Oshin menyimpannya. Di kota Oshin bekerja dengan giat di sebuah keluarga yang keras padanya. Namun Oshin tak patah semangat. Hingga dia dituduh mencuri uang majikannya. Saat digeledah mereka menemukan sekeping uang yang diberikan nenek Oshin. Majikannyapun mengusir Oshin.
            Di tengah badai salju Oshin berjalan tak tentu arah hingga langkahnya membawanya ke pegunungan. Oshin tak kuat dan ambruk. Saat pingsan dia ditemukan oleh seorang bekas tentara yang bersembunyi di gunung. Dia menyelamatkan Oshin dan membawanya ke gubuknya. Ketika Oshin sadar Anchan, bekas tentara itu menyruhnya pulang namun Oshin tidak mau. Akhirnya An-chan bersedia menampung Oshin. Selama Oshin hidup bersama An-chan, laki-laki itu mengajarinya membaca. Hingga tiba saatnya Oshin harus pergi. An-chan memberikannya harmonica kesayangannya kepada Oshin. Di tengah dinginnya salju Anchan menggendong Oshin menuju kota. Di lereng gunung mereka bertemu dengan segerombolan tentara yang curiga dengan An-chan. Mereka terpaksa menembak An-chan sebab laki-laki itu berusaha melarikan diri.
            Oshin kembali ke kampung halamannya namun justru ayahnya menamparnya. Oshin terpaksa merantau lagi ke kota. Di sana Oshin mencoba peruntungannya dengan melamar kerja di keluarga kaya. Oshin bersikeras bekerja di keluarga kaya itu. Kekerasan niat Oshin membuat nenek keluarga itu terketuk. Oshin diterima bekerja di sana dengan melakukan pekerjaan apa saja: bersih-bersih, memasak, dan mengasuh bayi. Suatu hari Oshin tergerak hatinya saat melihat buku di atas meja. Oshin membawanya dan membacanya. Kaiyo putrid keluarga itu menuduh Oshin mencuri buku itu. Oshin berusaha menjelaskan jika dia hanya ingin membacanya. Lalu dia membuktikan jika dia bisa membaca. Semua orang terkejut sebab Oshin yang berasal dari keluarga miskin dan tak sekolah bisa membaca. Hal ini menimbulkan iri hati bagi Kaiyo yang belum bisa membaca padahal dia bersekolah.
            Suatu hari Kaiyo mefitnah Oshin dan merusakkan harmonica pemberian An-chan. Namun akhirnya Kaiyo mengakui kesalahannya dan menyesal. Diapun bersahabat baik dengan Oshin. Suatu hari saat Oshin berjalan-jalan dia bertemu dengan ibunya yang sedang melacur. Betapa hancur hati Oshin. Dia tak tahu ibunya terpaksa melakukan itu untuk membeli obat bagi nenek yang sakit keras. Oshin tak bisa menerima kenyataan itu. Dia tak mau menemui ibunya yang memohon padanya untuk kembali sebab nenek sakit. Majikannya menyuruh Oshin untuk pulang namun Oshin tidak mau. Di saat Oshin akhirnya pulang dia menerima kenyataan pahit jika neneknya sudah meninggal.
            Adegan yang paling berkesan bagi saya saat An-chan membacakan buku berjudul “Kematian. Saya suka bagian yang dibacakan An-chan untuk Oshin.
Tidak ada artinya jika kau mati
Semua biru setelah kematianmu
Tak ada artinya setelah kau mati
Aku akan menjadi pisau
Aku akan terus bertahan hidup sampai ajal menjemput

Review FILM OZ : The Great and Powerfull


Kamu Pikir kamu menipu semua orang namun sesungguhnya kamu menipu dirimu sendiri





    Sutradara : Sam Reimi
                Skenario : Mitchel Kapner, David Lindsay-Abaire
                Rilis : 14 Februari 2013



Oscar Diggs (James Franco) adalah seorang pesulap di sebuah sirkus. Sebagai seorang laki-laki dia adalah seorang Don Juan yang menggoda wanita cantik mana saja. Suatu saat suami dari perempuan yang selingkuh dengannya hendak melabraknya. Oz melarikan diri. Dia naik balon terbang yang justru membawanya pada pusaran tornado yang melanda Kansas. Di tengah kepanikannya dia berseru jika dia ingin hidup dan berjanji akan menjadi orang baik.


 



Oscar masuk dalam pusaran yang mengempaskannya ke sebuah negeri nan indah bernama Land of Oz. Balonnya jatuh ke sungai dan Oscar terdampar di sebuah hutan yang penuh dengan bunga-bunga fantastik. Di sana Oscar bertemu dengan seorang penyihir cantik bernama Theodora (Mila Kunis). Theodora mengira Oscar adalah penyihir yang ada dalam ramalan, yang akan menyelamatkan negeri Emerald dari penyihir jahat. 





Dalam perjalanan menuju istana Emerald Oscar menyelamatkan seekor monyet bersayap bernama Finley (Zach Braff). Hal itu membuat Theodora yakin jika Oscar adalah orang tepat. Theodora jatuh cinta pada Oscar. Setelah sampai di istana mereka bertemu dengan saudara Theodora bernama Evanora (Rachel Weiz) yang tak kalah cantik. Dia bercerita jika negeri Emerald sudah lama diteror penyihir jahat yang juga telah membunuh raja negeri itu. Evanora menjanjikan tahta dan harta kerajaan yang banyak jika Oscar berhasil membunuh penyihir jahat yang berdiam di hutan kegelapan. Kelemahan penyihir jahat itu ada pada tongkatnya.





Oscar tergoda dengan emas bergunung di hadapannya padahal dia tahu dia bukanlah penyihir yang dimaksud. Diapun menyanggupinya. Oscar ditemani Finley yang bersumpah akan menjadi pengikut setia, berangkat menuju hutan kegelapan. Di tengah perjalanan mereka melihat desa China Town telah dihancurkan. Desa itu dibangun dari poci porselin. Lalu terdengar isakan tangis di sebuah rumah poci. Oscar masuk ke sana dan mendapati China Girl menangis meratapi kakinya yang patah karena tertimpa meja. Gadis itu terbuat dari porselin juga. Oscar menolongnya dengan melekatkan kaki yang patah dengan lem. China Girl sangat berterimakasih dan bersikeras hendak mengikuti Oscar. Akhirnya Oscar, Finley, dan China Girl menuju Hutan Kegelapan bersama.





Setelah memasuki hutan kegelapan mereka bertemu dengan Glinda yang ternyata penyihir yang baik hati. Sesungguhnya yang jahat justru Evanora yang telah membunuh raja sebelumnya yang tak lain tak bukan adalah ayah Glinda. Oscar yang terpana dengan kecantikan Glinda akhirnya mau ikut dengannya menuju istananya, sebuah tempat yang dibentengi gelembung. Hanya orang baik saja yang bisa menembusnya. Oscar sedikit khawatir. Meski susah payah akhirnya dia bisa masuk. Sementara itu Theodora patah hati melihat Oscar bersama Glinda. Hatinya hancur. Evanora memanfaatkan kesempatan ini untuk mengubah Theodora. Dia membujuk Theodora memakan buah apel hijau yang akan mengikis seluruh kebaikan hatinya. Theodora sadar bahwa sebenarnya Evanora lah yang jahat. Namun terlambat. Apel itu sudah mengubahnya menjadi penyihir buruk rupa yang penuh dengan kemarahan.



Glinda berusaha membujuk Oscar untuk membantu rakyatnya. Oscar menolak. Dia tak yakin bisa mengalahkan kekuatan Theodora dan Evanora yang jahat. Oscar pun mengaku jika dia hanyalah seorang pesulap, seorang penipu. Oscar ingin pergi. Glinda berkata jika Oscar pergi maka harapan rakyatnya turut pergi. Pada saat itulah Oscar mendapat ide untuk mengalahkan kedua penyihir jahat itu yaitu dengan ilusi. Dia mengumpulkan semua rakyat untuk mewujudkan rencananya. Berhasilkah Oscar mengalahkan Evanora dan Theodora?




Film ini penuh dengan alam yang imajinatif dan mahkluk-mahkluk luar biasa. Bunga-bunga tumbuh menawan di sana-sini. Istana Emerald seperti sebuah negeri hijau di kejauhan. Warna-warnanya indah sehingga melihat film ini seperti melihat lukisan yang bergerak. Istana Emerald dan desa China town yang terinspirasi dari jamuan minum teh cukup saya sukai. Kostum dan tata riasnya mampu membuat decak kagum. Apalagi perubahan Theodora yang cantik menjadi penyihir yang buruk rupa. Total sekali perubahannya. Endingnya mudah ditebak sebab film ini masih dalam mainstream “kebaikan mengalahkan kejahatan”. Meski begitu film ini sangat enak dinikmati dan setting di dalamnya selalu membuat mulut membentuk lingkaran. Wow!