Rabu, 26 Februari 2014

REVIEW PERSONA NON GRATA





Siapa bilang dirimu tak berharga? Bahkan dirimu jauh lebih berharga dariku yang gagal menghargai diriku sendiri dan hanya berani menyimpan kenangan tentangmu. –Your Prince-

Judul             : Persona Non Grata (yang terbuang)
Edisi              : Fiksi
Penulis          : Riawani Elyta
Penerbit        : Gizone (2011)
ISBN           : 978-602-8277-50-1
Hal               : 278

                Jika Anda ingin tahu seluk beluk dunia cracker, memilih novel ini sebagai bacaan Anda sangat tepat. Riawani Elyta mampu menghadirkan dunia cracker yang ditulis dengan intensitas tinggi. Membaca buku ini seolah-olah Anda dibawa ke trik dan strategi cyber crime yang mencekam. Riawani Elyta cukup mampu meramu plot yang bersinergi apik dengan setting yang detil sehingga semuanya sangat logis.
                Adalah sosok Dean Pramudya seorang cracker handal yang terkenal dengan julukan the Prince. Dia bertanggung jawab atas pembobolan kartu kredit dan ATM dengan keahliannya yang sempurna. Sebetulnya dia berasal dari keluarga kaya dan terpandang namun ketidakpedulian keluarganya membuatnya berontak. Dean lelah harus bersikap sempurna di depan kedua orangtuanya.
                Adalah Sarah, seorang gadis yang terjebak dalam perdagangan manusia di Batam. Dia terdampar pada bisnis pelacuran yang kelak akan membuatnya terpuruk dalam cengkeraman virus HIV. Dia terkenal sebagai seorang pelacur laris sehingga dia dijuluki the Princesse. Pertemuannya dengan Dean membuat nasibnya berubah. Dia merasa dicintai secara layak. Dia dihargai dengan pantas. Sarah jatuh cinta. Dia memutuskan berlari dari pelacuran dan menggelandang di tempat kumuh bernama Ruli.
                Sarah berusaha mencari Dean. Mereka akhirnya bertemu meski hanya sebentar sebab Dean keburu tertangkap polisi. Sarah menjadi saksi kunci atas tindak kejahatan pembobolan ATM dan kartu kredit oleh Dean. Bagaimana keputusan Sarah? Akankah dia mengaku tidak mengenal Dean dengan risiko kehilangan Dean?
                Alur novel ini sangat dinamis dan cepat. Kepiawaian penulis dalam merangkai kata-kata menunjukkan perbendaharaan kosakata yang kaya serta memiliki jam terbang tinggi. Hanya saja jumlah tokohnya sangat banyak dan nyaris semua tokoh berlomba untuk menarik perhatian sehingga membuat tokoh utamanya menjadi surut. Meski begitu novel ini layak diperhitungkan dalam dunia penulisan Indonesia. Terbukti dengan kemenangan novel ini dalam even lomba penulisan novel yang digelar oleh penerbit Indiva pada tahun 2010. Sayangnya penampilan cover tidak sebanding dengan isinya. Tidak menarik dan akan berisiko membuat novel ini tenggelam dalam semaraknya kompetisi buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar