David Spritz (Nicolas Cage) adalah
seorang pembawa berita cuaca yang sukses namun gagal dalam rumah tangga. Dia
berpisah dengan istrinya Noreen (Hope Davis) dan dua anaknya Mike (Nicholas
Hoult) dan Shelly (Gemmenne de la Pena). Meskipun David mendapat bayaran tinggi
untuk profesinya namun dia tidaklah senang dengan apa yang sudah diraihnya.
Apalagi banyak orang tak dikenal melemparinya dengan minuman atau makanan fast
food di jalan dengan alasan David mendapat bayaran tinggi yang tak sepadan
dengan pekerjaannya yang sepele. Belum lagi David hidup dibalik bayang-bayang
ayahnya Robert Spritzel (Michael Caine) seorang penulis peraih Pulitzer Price
yang disegani. Keminderan David terhadap ayahnya membuat dia mengubah nama
belakangnya. David mencoba menulis novel seperti ayahnya namun selalu gagal.
Menurut Noreen, istrinya novel David sangatlah buruk. Beban yang ditanggung
David dalam persoalan profesi membuatnya dia sangat kasar dengan orang tak
dikenal yang mencoba menyapanya.
Robert menyuruh David untuk lebih
memerhatikan anak-anaknya. Mike masih dalam masa rehabilitasi akibat narkoba
sementara Shelly mulai bermasalah dengan berat tubuhnya yang terus membengkak. Shelly
mulai merokok secara diam-diam. Di sekolah Shelly dijuluki si Kaki Unta akibat
cara berpakaiannya yang tidak sesuai. Dia suka memakai celana ketat yang
menonjolkan bagian intimnya yang sekilas mirip kaki unta. David mencoba
mendekati anak-anaknya. David bertanya pada Shelly apa yang ingin dia lakukan
dan Shelly menjawab memanah. David mendaftarkan Shelly di kelas memanah dan di
hari pertama Shelly sudah kapok karena string busur berulangkali menyakiti
tangannya. Pada akhirnya memanah justru akan menjadi kegemaran David di
kemudian hari.
Saat David mencoba melamar pekerjaan yang lebih bergengsi di New York sebagai pembawa acara Hello
Amerika, dia mengajak serta Shelly dan Robert ayahnya. Robert menderita
lymphomania dan dia membutuhkan pendapat kedua dari seorang dokter yang
kebetulan berada di New York. Di New York David membelikan Shelly pakaian yang
lebih sesuai dan Shelly menyukainya. Mereka belanja habis-habisan di Mall. Saat
David selesai dengan audisinya dia mendapat kabar jika Mike, putranya ditangkap
polisi sebab dituduh terapisnya telah mencuri dompetnya. David segera pulang
dan dia marah sebab yang mengurus segalanya justru Russ, teman dekat Noreen.
David menamparnya dan terjadi keributan. Kelak David juga menghajar terapis
Mike yang ternyata sudah memaksa Mike untuk melakukan oral sex. Saat Mike
menolak maka terapis itu menuduhnya mencuri dompet. Saat mengetahui
kebenarannya David segera menghajar terapis itu.
Berita buruk terjadi secara beruntun, penyakit Robert semakin parah
dan umurnya tinggal hitungan bulan. Ibu David membuat sebuah pesta pemakaman unik
yang digelar saat Robert masih hidup dengan maksud setiap orang masih
melihatnya dalam keadaan hidup. David dipersilakan membuat pidato di acara itu.
Saat dia baru mengatakan beberapa kalimat tiba-tiba lampu mati. David belum
berkesempatan mencurahkan perasaannya pada ayahnya. Lalu Noreen berencana
menikahi Russ dan itu sangat menghancurkan hati David. David terus berlatih
dengan panahnya. Kemana-mana dia membawa busur panah dan sedikit demi sedikit
tak ada orang yang melemparinya junk food. Mungkin karena David membawa
panah kemana-mana, mungkin juga karena dia mulai bersikap ramah dengan
orang-orang di sekitarnya. Dan Robert pun meninggal. David sadar dia harus
melanjutkan hidupnya. Dia akhirnya menerima tawaran kerja di New York. Meski
dia tak bisa bersama Noreen namun dia terus menjaga hubungan baik dengan
anak-anaknya.
Dialog yang membekas di hati saya pada saat Robert bicara dengan
David. Robert berkata,”Aku sudah baca novelmu.” David mendengus dan
mengeluh,”Celaka. Novelku jelek. Semula aku ingin memperbaikinya lalu kubuang.
Jelek.” Robert berkata pada David,”Itu yang Ayah lakukan David. Ayah berlatih
dan itu membuat Ayah menjadi ahli. Seperti kamu dan ramalan cuaca.” David
berseru seketika,”Aku tidak meramalkannya Yah. Tak ada yang bisa meramalkannya.
Itu hanya angin dan angin menyebar kemana-mana. Brengsek.” Robert yang
bijaksana lalu mengatakan kalimat yang sangat saya suka. “Dalam kehidupan yang
menyedihkan ini kita harus membuang beberapa hal. Kita harus membuangnya dalam
hidup yang menyedihkan ini.”Dialog ini secara subjektif cukup bisa memacu
semangat saya sebagai seorang penulis.
Dulu saya sempat membayangkan bagaimana visual seseorang dengan
pakaian modern membawa busur panah dan berjalan di jalan yang riuh. Pasti akan
sangat artistik. Seakan segalanya bertubrukan. Saya bahkan sempat berpikir
untuk membuat novel berdasar visual itu. Lalu saya menemukan film ini di rental
film. Saya tak menyangka film ini mewujudkan imajinasi saya dan saya segera
menyukai film ini. Saya juga suka acting Nicolas Cage saat dia berperan sebagai
David. Mungkin dia harus lebih sering berperan sebagai orang depresi yang
ganteng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar