Siapa bilang dirimu
tak berharga? Bahkan dirimu jauh lebih berharga dariku yang gagal menghargai
diriku sendiri dan hanya berani menyimpan kenangan tentangmu. –Your Prince-
Judul : Persona Non Grata (yang terbuang)
Edisi : Fiksi
Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Gizone (2011)
ISBN
: 978-602-8277-50-1
Hal
: 278
Jika
Anda ingin tahu seluk beluk dunia cracker, memilih novel ini sebagai bacaan
Anda sangat tepat. Riawani Elyta mampu menghadirkan dunia cracker yang ditulis
dengan intensitas tinggi. Membaca buku ini seolah-olah Anda dibawa ke trik dan
strategi cyber crime yang mencekam. Riawani Elyta cukup mampu meramu plot yang
bersinergi apik dengan setting yang detil sehingga semuanya sangat logis.
Adalah sosok Dean Pramudya
seorang cracker handal yang terkenal dengan julukan the Prince. Dia
bertanggung jawab atas pembobolan kartu kredit dan ATM dengan keahliannya yang
sempurna. Sebetulnya dia berasal dari keluarga kaya dan terpandang namun
ketidakpedulian keluarganya membuatnya berontak. Dean lelah harus bersikap
sempurna di depan kedua orangtuanya.
Adalah
Sarah, seorang gadis yang terjebak dalam perdagangan manusia di Batam. Dia
terdampar pada bisnis pelacuran yang kelak akan membuatnya terpuruk dalam
cengkeraman virus HIV. Dia terkenal sebagai seorang pelacur laris sehingga dia
dijuluki the Princesse. Pertemuannya dengan Dean membuat nasibnya
berubah. Dia merasa dicintai secara layak. Dia dihargai dengan pantas. Sarah
jatuh cinta. Dia memutuskan berlari dari pelacuran dan menggelandang di tempat
kumuh bernama Ruli.
Sarah
berusaha mencari Dean. Mereka akhirnya bertemu meski hanya sebentar sebab Dean
keburu tertangkap polisi. Sarah menjadi saksi kunci atas tindak kejahatan
pembobolan ATM dan kartu kredit oleh Dean. Bagaimana keputusan Sarah? Akankah
dia mengaku tidak mengenal Dean dengan risiko kehilangan Dean?
Alur
novel ini sangat dinamis dan cepat. Kepiawaian penulis dalam merangkai kata-kata
menunjukkan perbendaharaan kosakata yang kaya serta memiliki jam terbang tinggi. Hanya
saja jumlah tokohnya sangat banyak dan nyaris semua tokoh berlomba untuk
menarik perhatian sehingga membuat tokoh utamanya menjadi surut. Meski begitu
novel ini layak diperhitungkan dalam dunia penulisan Indonesia. Terbukti dengan
kemenangan novel ini dalam even lomba penulisan novel yang digelar oleh
penerbit Indiva pada tahun 2010. Sayangnya penampilan cover tidak sebanding
dengan isinya. Tidak menarik dan akan berisiko membuat novel ini tenggelam
dalam semaraknya kompetisi buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar