Rabu, 06 Januari 2016

MENDESAIN NOVEL HOROR YANG FILMIS (2)




Sebagai lanjutan tulisan sebelumnya mengenai mendesain novel horor yang filmis ada baiknya kita membedah film untuk mengetahui struktur film tersebut. Saya mengambil contoh film Crimson Peak. Film ini tergolong baru karena baru dirilis bulan Oktober 2015 kemarin. Film ini disutradarai oleh Guillermo del Toro yang pernah sukses dengan film Pan’s Labyrinth (saya nangis nonton film ini). Saya sengaja menulis bagian dari film ini dengan detail karena cara ini salah satu latihan untuk membuat outline novel.


A.Edith berlumuran darah, napasnya tersengal, menangis, dan berkata dalam hati dengan penuh keyakinan,”Hantu itu nyata. Aku yakin itu.”>>> INITIAL INCIDENT

Catatan : Initial incident hanya berlangsung selama 1 menit. Itu artinya sekitar 1% dari total durasi. Dalam initial incident di film tersebut maka akan timbul pertanyaan : darah siapakah itu? Apakah Edith habis membunuh seseorang? Lalu apa hubungannya dengan hantu? Apakah hantu yang mendorongnya untuk membunuh? Siapa yang dia bunuh? Aplikasinya dalam novel : buatlah sebuah prolog yang merupakan pertanyaaan mendasar dalam kisah tersebut. Jangan terlalu panjang. Usahakan sebisa mungkin membuat penasaran pembaca. Idealnya prolog maksimal tiga halaman saja.

B. PEMBUKAAN
1. Pemakaman ibu Edith saat Edith berumur 10 tahun. Setelah pemakaman Edith melihat hantu ibunya yang berwujud mengerikan dan memperingatkannya,”Anakku jika saatnya tiba, berhati-hatilah dengan Crimson Peak.”
2. 14 tahun kemudian (tahun 1887) Edith tumbuh menjadi seorang penulis yang bersemangat. Novelnya bercerita tentang hantu-hantu. Dengan kepercayaan diri yang kuat dia berjalan menuju gedung perkantoran dimana kantor penerbit itu berada
3.Edith bertemu dengan Alan, teman masa kecil yang sedang membuka klinik di gedung tersebut. Alan seorang dokter. Pada saat mereka sedang berbincang Ibu Alan (Nyonya McMichael) dan adiknya Eunice datang sambil ramai membicarakan orang Inggris bernama Thomas Sharpe Baronet yang menawan. Pada adegan ini cukup menarik sebab dialog antara Ibu Alan dan Edith sesungguhnya merupakan garis besar dari kisah ini.

Nyonya McMichael : Kau tidak akan pernah menggantikan Jane Austin. Oh ya bukankah dia mati karena sakit?
Edith : Saya lebih memilih Mary Shelley. Dia meninggal sebagai seorang janda

4, Edith menemui editor itu yang tidak suka dengan tulisan berbau horor. Dia justru menyarankan Edith untuk menulis novel cinta.
5.Edith masih kesal karena disuruh menulis novel cinta dan menumpahkan kekesalannya pada ayahnya, Carter Cushing, seorang kontraktor yang sukses. Ayahnya memberikan sebuah pena untuk menulis namun Edith justru berpikiran lain. Dia ingin mengetik novelnya dan mengirimnya ke penerbit dengan alasan tulisan tangannya terlalu feminim. Edith berpikir jika penerbit berpikir penulisnya seorang laki-laki mungkin penerbit itu mau menerima cerita hantu.

CATATAN : pada babak ini mengenalkan Edith kepada penonton. Dia adalah anak seorang kontraktor yang kaya, ibunya mati saat dia berusia 10 tahun, bisa melihat hantu, suka menulis novel horor (mempunyai keinginan kuat menjadi penulis seperti Mary Shelley), penuh semangat, tidak mudah putus asa untuk meraih impiannya, sangat mandiri, dia hidup di Amerika pada tahun 1887. 

6. Edith mengetik di kantor ayahnya dan bertemu dengan Thomas Sharpe Baronet (seorang penemu mesin tambang) yang hendak presentasi di kantor ayahnya. Pada perjumpaan pertama itu Thomas Sharpe memuji tulisan Edith.
7.Thomas Sharpe mempresentasikan sebuah mesin yang bisa menambang tanah liat yang bisa digunakan untuk menjadi bahan bangunan yang kokoh di depan Carter dan beberapa orang penting di perusahaan. Tujuan Thomas adalah mencari sponsor yang bisa mendanai mesin yang dibuatnya. Carter Cushing meragukan presentasi Thomas. Apalagi Thomas sudah gagal di beberapa kota sebelumnya yaitu di London, Edinburgh, dan Milan.
8. Nyonya McMichael mengadakan sebuah pesta. Carter berangkat ke pesta namun Edith menolak ikut. Pada malam itu sekali lagi hantu ibunya datang dan memperingatkannya soal Crimson Peak. Edith sangat ketakutan.
9. Thomas datang ke rumah Edith dan mengajaknya untuk pergi ke pesta. Edith akhirnya menerimanya sebab dia tidak ingin melihat hantu ibunya lagi.
10. Di pesta Thomas mengenalkan Edith pada kakak perempuannya, Lucille yang sangat jago bermain piano. Di pesta itu Thomas mengajaknya berdansa dan sejak itu mereka semakin akrab. Terlihat Lucille tidak suka Thomas justru mengajak Edith berdansa dan bukannya Eunice, sesuai yang sudah mereka rencanakan.
11. Edith mengunjungi klinik baru teman masa kecilnya, Alan. Dokter muda itu menunjukkan foto-foto yang tidak sengaja menangkap penampakan hantu yang dia kumpulkan saat dia belajar kedokteran di Eropa. Alan percaya rumah atau tempat yang memiliki kimiawi yang berasal dari mineral bumi atau batuan dapat menampilkan gambar dari manusia yang sudah mati. Alan memperingatkan Edith untuk berhati-hati dengan Thomas. Alan memiliki perasaan tidak enak terhadap Thomas.
12. Pembicaraan antara Thomas dan Lucille yang tampak sangat mencurigakan. Terlihat mereka merencanakan sesuatu terhadap Edith. Thomas meminjam cincin milik Lucille.
13. Carter Cushing merasa khawatir dengan anaknya sehingga dia menyewa detektif untuk menyelidiki Thomas dan kakaknya Lucille. Detektif itu memberikannya beberapa dokumen yang membuat Carter semakin yakin bahwa Thomas Sharpe bukan laki-laki yang pantas untuk Edith.

CATATAN : Munculnya Thomas Sharpe merupakan titik awal masalah. Karakter Thomas yang bersinggungan dengan Carter (ayah Edith) menyudutkan posisi Edith. 

14. Thomas hendak melamar Edith pada jamuan makan malam di rumah Edith yang dihadiri beberapa kerabat. Thomas sudah menyiapkan cincin berbatu merah. Sebelum jamuan makan malam Carter mengundang Lucille dan Thomas di ruang kerjanya. Dia memberikan cek kepada mereka berdua supaya pergi dari Amerika. Carter juga meminta supaya Thomas membuat Edith patah hati. Thomas terpaksa melakukannya di jamuan makan malam tersebut.
15. Carter berada di sebuah sauna. Dia merasa diawasi. Seseorang sudah berdiri di belakangnya, merenggut kepalanya dan menghantamnya berulangkali di sebuah wastafel.
16. Edith bangun dengan patah hati. Pembantunya memberikan sebuah surat dari Thomas yang berisi alasan mengapa dia harus meninggalkan Amerika. Carter menyuapnya agar Thomas meninggalkan Edith.
17. Edith berlari ke hotel tempat Thomas menginap. Beruntung Thomas belum pergi. Edith bahagia menemukan Thomas.
18. Saat pulang Edith menemukan keyataan pahit tentang kematian ayahnya.
19. Pemakaman Carter. Edith memeluk Thomas dan di jarinya sudah melingkar sebuah cincin berbatu merah yang tadinya milik Lucille.

CATATAN : Kematian ayahnya membuat Edith tidak punya pilihan selain menikah dengan Thomas yang itu artinya dia harus pindah ke Inggris. Edith keluar dari zona nyamannya dan pergi menghadapi dunia yang baru. Di sinilah puncak dari babak satu yang berdurasi 40 menit. Itu artinya sekitar kurang lebih 30% dari kisah keseluruhan.

KONFLIK
1. Edith pindah ke Cumberland, Inggris dan telah menjadi Nyonya Thomas Sharpe. Rumah Thomas sangat terpencil, setengah hari perjalanan dari kota. Saat sampai rumah seekor anjing membuntuti Edith. Edith bersikeras untuk merawatnya. Dia heran sebab anjing itu seperti sudah terlatih dan tidak nampak seperti anjing liar.
2. Edith masuk rumah Thomas yang sangat besar namun bobrok. Atapnya berlubang sehingga salju bisa masuk dan tertimbun di lantai selasar. Tambang tanah liat yang berada di bawah rumah naik ke atas, sehingga seperti genangan darah. Edith melihat bayangan wanita yang turun ke bawah melalui lift.
3. Saat Edith mandi dia melihat bayangan yang mengintipnya. Edith berganti pakaian dan sosok mengerikan dengan berlumuran darah di sekujur tubuhnya berusaha bicara dengan Edith. Namun saat Edith menoleh sosok itu lenyap.
4. Edith terbangun saat mendengar suara piano. Dia ke bawah dan menemukan Lucille. Di tempat Lucille bermain piano ada lukisan besar ibu Lucille dan Thomas. Lucille bercerita jika ibunya selalu mengekangnya sejak kecil. Edith melihat di lukisan itu Ibu Lucille memakai cincin yang sama dengan yang dipakainya, cincin pernikahan.
5. Sementara itu Alan yang berada di Amerika merasakan hal yang tidak beres dengan kematian Carter. Dia mulai menyelidikinya.
6. Tubuh Edith mulai merasa sakit dan dia mulai sering melihat hal-hal ganjil di rumah tersebut. Sesosok hantu terseok mengejarnya. Edith berlari menuju ke bawah dan dia menemukan nama Enola di sebuah peti kecil di ruangan bawah tanah tersebut.
7. Edith bertanya pada Thomas apakah ada yang pernah mati secara tidak wajar di rumah itu. Thomas berusaha menghindari pertanyaan itu. Saat itu Thomas terluka saat membetulkan mesin. Edith mengobatinya. Thomas sedang gusar sebab sedang berpacu dengan waktu. Salju akan segera turun. Jika salju bercampur dengan batu dan tanah dari tambang akan membuat warna tanah menjadi merah. Para pekerja menyebutnya Crimson Peak. Edith ingat peringatan hantu ibunya.

CATATAN : Edith mengalami konflik personal saat dia mendengar kata Crimson Peak. Apa yang selama ini menjadi pertanyaan sejak dia berumur 10 tahun terjawab sudah. Sayangnya, semua sudah terlambat.

8. Di Amerika Alan menemui pengacara mendiang Carter Cushing. Pengacara itu berkata sebelum meninggal Carter menyewa detektif untuk mencari informasi mengenai Thomas Sharpe.
9. Edith terbangun di malam hari. Darah keluar dari hidungnya. Thomas tidak berada di sampingnya. Edith melihat hantu berlumuran darah dengan golok menancap di kepala. Hantu itu menyuruhnya pergi. Edith menjerit memanggil Thomas. Untuk menenangkan Edith, Thomas berencana mengajaknya jalan-jalan. Lucille sebenarnya tidak suka dengan ide tersebut namun berusaha keras untuk menahannya.
10. Thomas mengajaknya ke kota untuk mengambil mesin untuk tambang. Di sana Edith mengambil beberapa surat dari Amerika dan sebuah surat dari Milan. Sayangnya badai salju turun. Thomas dan Edith terpaksa menginap di kota. Di sana mereka bercinta untuk pertama kalinya. Selama ini Thomas tidak menyetubuhi istrinya dengan alasan menghormati masa berkabung kematian ayah Edith.
11. Di Amerika Alan bertemu dengan detektif yang disewa mendiang Carter. Detektif itu memberikan koran yang berisi tentang pembunuhan ibu Lucille dan Thomas. Juga dokumen yang menyatakan Thomas sudah menikah sebelumnya.
12, Saat Edith pulang, tanggapan Lucille di luar dugaan. Dia menjadi sangat marah karena mereka menginap di kota dan meletakkan kuncinya di meja. Edith melihat salah satu kunci berinisial Enola lalu mencurinya.
13.Edith pergi ke ruang bawah tanah dan membuka peti yang berinisial Enola dengan kunci tersebut. Di dalamnya ada tiga buah amplop yang masing masing bertuliskan Milan, London, Edinburgh. Pada amplop itu Edith menemukan kebenaran, berisi tentang dokumen dan foto-foto kehidupan Thomas dengan tiga istri sebelumnya. Thomas sudah menikahi tiga perempuan berbeda hanya untuk mengumpulkan harta. Dalam salah satu rekaman gramaphone Enola berkata dia diracuni dan dia sekarat. Ada foto Enola dengan anjingnya yang ternyata adalah anjing yang dipelihara Edith. Edith mulai menyadari apa yang sedang terjadi. Dia ingin pergi dari rumah itu namun badai salju menghadang. Edith pingsan.

CATATAN : Krisis terjadi pada bagian ini. Di saat Edith memutuskan harus pergi dia dihadapkan pada situasi yang sulit : badai dan kondisi tubuhnya yang semakin lemah. Sebuah DILEMA.

14. Saat Edith bangun dia sudah berada di kamar tidur dan Lucille membawakannya makanan dan teh. Edith menolak untuk minum teh sebab dia tahu ada racun di sana. Thomas datang dan menyuruh Lucille pergi. Thomas juga menyarankan pada Edith untuk jangan pernah meminum teh lagi. Di sini Thomas sudah benar-benar menunjukkan perasaan cintanya pada Edith.
15. Thomas menyuruh Lucille untuk menghentikan semuanya. Thomas mulai goyah namun Lucille memastikan mereka harus tetap bersama dengan alasan mereka terancam hukuman gantung.
16. Alan yang baru datang dari Amerika tiba di Inggris, namun tidak ada yang kuda yang bisa disewa karena badai. Dia terpaksa berjalan kaki padahal butuh waktu 4 jam.
17. Edith mulai muntah darah dan terpaksa memakai kursi roda. Dia mendengar suara bayi. Sosok hantu Enola sedang menggendong bayi dan menunjukkan sebuah arah. Edith mengikutinya dan dia melihat Thomas dan Lucille sedang bercumbu. Pada awalnya Edith mengira bahwa selama ini Lucille bukanlah saudara Thomas. Lucille mengejar Edith. Mereka saling berhadapan. Lucille berkata pada Edith jika dia memang kakak Thomas lalu mendorongnya ke bawah. Edith terjatuh di tumpukan salju yang tercipta dari atap yang berongga. Pada saat itu terdengar ketukan pintu.

CATATAN : Klimak terjadi saat Edith menemukan Thomas dan Lucille bercumbu sampai akhirnya Edith didorong dari lantai atas. Di sini adalah sebuah makna perubahan ironi. KDRT yang dialami oleh Thomas dan Lucille pada masa kecilnya telah mengubah hubungan mereka dari kakak adik menjadi sepasang kekasih. Ironi ini adalah pukulan telak bagi Edith sehingga dia harus berhadapan dengan Lucille (face to face), berkonfrontasi, berada pada situasi yang sangat membahayakan. Konflik berdurasi 90 menit itu artinya sekitar 60% dari keseluruhan film.

SOLUSI
1. Edith masih hidup. Saat dia sadar dia melihat Alan yang sedang merawat kakinya. Alan mencoba untuk membawa pergi Edith. Dia menceritakan kebenaran jika ibu Thomas Sharpe dan Lucille dibunuh di kamar mandi dengan kepala hampir terbelah golok. Tidak ada siapa-siapa di rumah waktu itu kecuali Lucille yang berumur 14 tahun dan Thomas berumur 12 tahun. Setelah peristiwa itu Thomas dikirim ke asrama dan Lucille dikirim ke rumah sakit jiwa di Swiss.
2, Alan memapah Edith berusaha membawanya keluar namun Lucille menusuknya. Lucille menyuruh Thomas untuk menghabisi Alan. Thomas mendekatinya dan menusuk pada daerah yang tidak mematikan. Thomas membawa Alan ke ruang bawah tanah, meyakinkan Alan jika dia akan menyelamatkan Edith

CATATAN : Kedatangan Alan yang sepertinya sebagai solusi ternyata merupakan False solution. Meskipun dia berperan sebagai deux et machina namun dia tidak cukup sanggup menyelamatkan Edith.

3. Lucille memaksa Edith menandatangani dokumen pelimpahan aset mendiang ayahnya. Edith berusaha melawan, menusuk dada Lucille dengan pena pemberian mendiang ayahnya. Edith berusaha kabur. Di lift dia bertemu Thomas yang ingin menyelamatkan Edith meski Edith tidak percaya.
4. Thomas menemui Lucillle, membuang dokumen ke dalam perapian. Lucille marah apalagi dia tahu Thomas telah jatuh cinta pada Edith. Sejak kecil Lucille selalu melindungi Thomas dari siksaan ayah dan ibu mereka yang kejam. Lucille menjadi tameng untuk Thomas. Hingga Lucille membunuh ibunya, semua demi Thomas. Lucille tidak bisa menahan dirinya. Dia menusuk Thomas berulangkali hingga Thomas mati.
5. Lucille memburu Edith dengan golok yang dipakainya untuk membunuh ibunya. Mereka berkejaran di halaman yang telah berubah sepenuhnya menjadi merah. Seperti darah yang merembes. Pada saat yang mencekam Lucille berhadapan dengan Edith yang meminta pertolongan pada sesuatu di belakang Lucille. Dia adalah hantu Thomas. Namun Thomas hanya diam penuh dengan kesedihan dan penyesalan. Edith menghantam kepala Lucille dengan sekop.
6. Edith memapah Alan dan mereka berjalan menjauhi rumah. Badai sudah berhenti. (20 menit)

CATATAN : solusinya berada di tangan Edith sendiri. Dia harus menghadapi Lucille meskipun taruhannya nyawa. Babak terakhir berdurasi 20 menit itu artinya sekitar 9% dari durasi keseluruhan.

Dari bedah film di atas kita bisa mengaplikasikannya dalam mendesain novel dengan teori tiga babak.
1.Menempatkan inital incident atau prolog yang menggugah emosi dan merupakan pertanyaan besar dari keseluruhan cerita
2.Membuat outline untuk mengembangkan teori tiga babak.
3.Meski bukan sebuah keharusan namun jika kita ingin membuat novel dengan ketebalan kurang lebih 100 halaman maka usahakan dengan desain sebagai berikut:
Prolog : 1-3 halaman
Pembukaan : 30 halaman
Konflik : 60 halaman
Penutup : 9 halaman
4.Pembukaan menjabarkan dunia tokoh utama hingga bertemu dengan tokoh antagonis yang membuatnya harus keluar dari dunia nyamannya. Dia harus keluar dan menghadapi dunia baru
5.Konflik terdiri dari krisis dan klimak, merupakan jiwa dari novel.
6.Penutupan terdiri dari false solution dan true solution.

Apa yang sudah saya bagi ini sudah saya terapkan dalam penulisan kedua novel saya Misteri Patung Garam dan Alias. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar